Tentang Teman di Dunia Maya

7 hari tantangan menulis
Basabasi Store

Day 4 : Tentang Teman di Dunia Maya

27/7 Pukul 17:17 WIB

Sore ini hujan turun, aroma bau tanah yang tersiram air hujan memiliki sensasi tersendiri saat melalui indera penciumanku, anak-anak yang tengah bermain bola seolah tak terganggu, menyambut dengan  suka cita tetes demi tetes yang menghujani sekujur tubuhnya. Angin bertiup dengan lembutnya menggoyangkan dedaunan. Dihadapanku telepon seluler dengan layar dipenuhi aksara 7 hari tantangan menulis. Tak ku sentuh. Aku berpikir darimana aku memulainya. Pertanyaan-pertanyaan itu bahkan bermunculan begitu saja, aku pikir cara terbaik untuk menjawabnya adalah dengan menuliskannya segera. Sebelum ide itu terbang dan menjadi tak berarti lagi.

Apa aku memiliki teman di dunia maya yang sangat ingin aku temui?. “Ya, aku memiliki teman tapi aku tidak yakin ingin menemuinya atau tidak”. Aku orang yang sedikit sulit. Tidak mudah bagiku percaya kepada seseorang yang baru aku kenal, meski kebanyakan mereka mengenalku lebih dulu. Terkadang aku merasa bersalah atas sifatku mungkin melukai mereka. Kesan pertama. Ini penting bagiku, bagaimana cara aku diperlakukan itu akan mempengaruhi penilaianku. Tapi itu tidak mutlak, ketika seseorang itu membuat aku terkesan mungkin aku akan memikirkan untuk berkomunikasi dengannya.

Lantas orang macam apa yang ingin aku jadikan sahabat didunia maya?. Pertayaan ini tidak keluar karena aku sangat menginginkannya. Hanya saja aku harus menjawabnya. Aku tidak suka dengan seseorang yang mudah merasa bersalah karena seharusnya itu aku. Aku akan senang jika memiliki teman yang bisa bercerita tentang sesuatu yang hebat, tapi bukan berati dia harus mengarang ataupun melebih-lebihkannya. Aku juga senang seseorang yang dewasa, dan yang terpenting dia harus bisa meyakinkan aku bahwa aku aman. Sehingga kita akan mudah membicarakan beberapa topik dengan nyaman dan tercipta simbiosis yang saling menguntungkan satu sama lain. Aku tidak senang mebuang-buang waktu berbicara jika itu tidak memberi manfaat, tidak ada yang berubah.

Hening. Kemana perginya suara anak-anak tadi, aku pikir aku baru saja terhibur dengan gelak tawa mereka. Hujanpun sudah reda menyisakkan suasana hangat. Aku pikir aku harus mengakhiri tulisanku dan bersatu berkumpul bersama keluarga sambil menantikan adzan.

#Day #4

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sudahkah Jujur hari ini?

Tentang Karakter