Tentang Sahabat

7 hari tantangan menulis
Basabasi Store

 Day 2 : Tentang Sahabat

25/7 Pukul 19:22 WIB

Kau tahu, kita tak suka memuji satu sama lain saat sedang bersama, karena itu sedikit canggung. Bagi kita kebaikan yang kita terima terasa tidak tulus jika kita menyebut-nyebutnya. Terkadang ketika aku menyebut namamu, orang-orang menjadi cemburu, pun sebaliknya. Orang-orang mulai bertanya tentang kesetiaan. Sejujurnya aku malu. Aku bukanlah sahabat yang baik bagimu meski aku mencoba untuk memahamiu. Tetap saja. Kadang aku berprasangka buruk padamu.

Hari-hari yang terlewati selama tiga tahun ini. Hanya tentang dirimu dan kisah penantianku. Kau tahu, aku sempat marah padamu tapi tak kuceritakan. Itu diawal persahabatan kita. Sesuatu terjadi dan aku membuat kesalahan. Tapi saat itu aku kecewa bukannya disampingku, kau malah membiarkanku sendiri menyesali kesalahanku. Maksudku, Karena kau sahabatku tidakkah kau tahu aku lebih banyak.
Kau dan aku kadang berbeda pendapat, itu biasa. Kita bahkan bisa membicarakan satu topik sehari semalam hingga esok berlanjut.
Kau tahu diantara banyaknya teman yang aku miliki, mengapa aku memilihmu dalam bagian kisah ini, karena aku bisa berbagi apapun denganmu, membicarakan tentang drama, musik, hukum, politik, Agama, terutama tentang bagaimana kita bijak menghadapi suatu permasalahan. Tak hanya itu kau membantuku, merawatku, kau memperlakukan aku selayaknya dirimu. Aku senang kau menjagaku dengan baik tapi kau tidak pernah memanjakanku apalagi membuatku tergantung padamu.

Aku senang saat kau bersedia mendengar ceritaku tentang buku-buku yang aku baca meski aku tahu kadang kau berpura-pura terlihat antusias demi menjaga perasaanku. Kau tahu diriku sedikit absurd dengan kelakuanku, cara berpikirku yang kadang terlalu keras memandang kehidupan ini, dan sikapku yang sulit dimengerti, tapi kau bersabar denganku.

Kau ingat saat untuk pertama kalinya kita praktik diluar kota? Itu berat untukku juga untukmu tapi kita saling menguatkan. Kau ingat saat kita mengabdi disuatu pedesaan, aku menderita alergi selama sebulan disana. Jauh dari orang tua. Kau menyiapkan kebutuhanku, merawatku. Ah aku malu. Saat kita bertengkar kau mengatakan “bukannya aku merasa kasihan hanya saja untuk apa gunanya ada aku? Kita bersahabat dan aku menyayangimu” dan kau tahu setiap kali aku ingin marah aku selalu mengatakan “Aku marah, benar-benar marah saat ini, tapi aku sahabatmu”. Kau membencinya aku mengatakn itu karena kau pikir itu sangat geli. Tapi aku senang menggodamu karena itu lucu dan aku bersenang-senang. Kita kadang memberi nasihat kepada mereka yang menjalin persahabatan namun kurang beruntung.

Untuk apa gunanya sahabat jika kau selalu membenarkan setiap tindakannya,
Untuk apa gunanya sahabat jika kau membicarakan keburukannya kepada orang lain
Persahaban macam apa yang dilandasi dengan tidak saling mengerti dan memahami satu sama lain
Untuk apa gunanya sahabat jika kita menjadi lebih baik.

Untukmu sahabatku, Kau ingat kita belajar agama bersama, mengingatkan satu sama lain jika salah. Aku tidak hanya ingin menjadi sahabatmu didunia ini, tapi juga di akhirat kelak. Jika kau tidak menemuiku disyurga carilah dan beritahu Tuhan bahwa kita  pernah bersama-sama berada dijalan ALLAH.


Ahhhhhh.. Bukankah kali ini aku memujimu terlalu banyak. Aku merasa bersalah sekarang.
Aku bukan sahabat yang baik bagimu. Aku menyayangimu.
Terima kasih

Fitria Ulfah

#Day #2 #sahabat #artisahabat #friendship

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sudahkah Jujur hari ini?

Tentang Teman di Dunia Maya

Tentang Karakter