Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2016

Apa Kalian Tidak Akan Mati?

Begitu banyak orang berjalan di muka bumi dengan pongahnya. Seolah-olah mereka tidak akan mati. Lantas ada pula yang menyadari bahwa pada akhirnya manusia akan mendapati kematian tapi masih saja mengabaikan perintah ALLAH Tuhan semesta alam. Tidak sedikit orang-orang begitu gencar mengatasnamakan Agama dalam politik pemerintahan, seakan-akan Agama dijadikan bungkus, pemanis dan khiasan. Orang-orang senang memerintah, orang-orang senang mengejar kebahagiaan duniawi yang sifatnya hanya sementara. Mereka terlena oleh bujuk rayu syetan yang mempercantik dan membuat silau dan takut tersaingi dengan gemerlapnya dunia. Pengamatan sederhana yang saya lakukan. Suatu pagi diruang kelas saya memberikan kultum versi saya. "Teman-teman pengumuman hehe.. Tau gak? Malaikat maut mendatangi kita setiap hari loh.. dan setiap harinya sebanyak 70 kali, makanya jangan lupa selalu ingat ALLAH, ingat mati, ingat bersyukur. Gak mau dong pas malaikat dateng kita lagi mikirin mantan atau pacar kita...

Nilai sosial yang terlupakan. (atau diabaikan)

Semoga bisa bermanfaat untuk readers semua Bismillah.. Anak muda generasa 90’an akhir mendekat ke generasi 2000’an seperti mengalami revolusi mental. Kita benahi satu-satu yuk mulai dari: 1.   Memotong pembicaraan orang lain Sejak saya kecil, jauh sebelum mengenal bangku sekolah. Bahkan kedua orang tua saya mengajari saya untuk tidak menguping pembicaraan orang lain dan tidak memotong saat orang lain sedang berbicara. Saya tidak tahu orang tua kalian mengajarkan atau tidak, atau kalian melupakan pengajaran berharga itu. 2.   Mendengarkan saat orang lain sedang berbicara Semua orang selalu ribut ingin bicara, tapi saat dipinta menjelaskan suatu hal, semua saling menuduh. Mendengarkan merupakan salah satu keterampilan berbahasa, dengan mendengarkan kita belajar menghargai orang lain. 3.   Berkata dan berperilaku jujur Tidak ingin diremehkan. Makanya belajar. Orang yang doyan berbohong sesungguhnya mereka telah kehilangan kepercayaan dirinya. Mereka me...

Bukan wanita Penggoda

Petang itu, Aku terburu-buru turun dari angkutan umum. Sabtu sore itu aku memutuskan pulang ke rumah setelah beberapa hari berada di kota orang, rasanya melegakan bisa kembali bertemu dengan mama. Aku menunggu Sebuah bis berwarna biru di Stasiun. 5 menit, sepuluh menit, 20 menit, setengah jam berlalu. Akhirnya, Bis tiba. Badanku benar-benar payah, aku sangat lelah, tidur di dalam bis adalah pilihan tepat untuk saat ini. Setibanya di Sebuah jalan yang terkenal akan perumahan elit, sekitar kurang lebih 35 menit perjalanan. Bis biru ini tiba-tiba mogok. Semua penumpang akhirnya turun sembari menunggu Bis berikutnya datang. Aku menatap sekeliling, posisiku tepat didepan supir dan kenek yang sedang memperbaiki ban bis belakang. Aku merasa seseorang memerhatikanku sejak lama, bahkan sejak saat aku menunggu bis di stasiun tadi. Aku merasakan langkah seseorang berjalan menghampiriku. Aku sangat yakin seeseorang itu mendekat padaku, aku bisa melihatnya dari sudut mataku. “Assalamua...