Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2014

Muslim Palestine vs Diri kita

Kalian tahu?. Di Timur Tengah sana tepatnya di Palestine, kaum muslim tengah diuji dengan serangan Israel yang teramat keji. Wanita dan anak-anak di bunuh, rumah-rumah mereka bom hingga rata dengan tanah, rumah sakit, sekolah dan fasilitas umum lainnya dihancurkan. Rasanya maut dekat sekali mengincar nyawa mereka. Setiap hari ada orang yang dikuburkan, puluhan bahkan ratusan orang terluka akibat tembakan, roket dan rudal milik tentara zionis Israel. Lantas apakah mereka semua putus asa dan meninggalkan Tuhan begitu saja? Tidak. Mereka selalu percaya bahwa Allah SWT (Tuhan semesta alam) selalu bersama mereka. Boleh saja raga mereka ‘terpenjara’ tapi hati mereka tidak luput dari mengingat Allah. Subhanallah.              Lalu bagaimana dengan kita?. Negara kita aman, lingkungan sekitar kita jauh dari ancaman teror para tentara Yahudi, bahkan keluarga kita masih utuh tapi hati kita terbelenggu oleh kenikmatan duniawi, dibutakan...

PADANG MAHSYAR

Rasulullah SAW bersabda : Kelak pada saat tiba hari kebangkitan , manusia-manusia akan digiring ke Mahsyar pada hari kiamat nanti yang pertama dalam keadaan berjalan, kedua mereka yang berkendaraan, dan ketiga mereka yang berjalan dengan menggunakan mukanya (HR. Ath Tirmidzi) Berkumpulnya manusia di padang Mahsyar adalah suatu kepastian. Mereka berada disana setelah bunyi sangkakala ditiup kembali untuk kesekian kalinya membangkitkan mereka yang telah mati. “ Dan ditiuplah sangkakala maka matilah semua yang dilangit dan dibumi. Kecuali yang Allah kehendaki. Kemudian ditiup kembali , maka berdirilah mereka menunggu (QS AZ Zumar: 68) Setelah itu mereka digiring oleh Tuhan ke suatu tanah lapang yang sangat luas, rata , warnanya putih dan tidak ada tempat persembunyiannya . Itulah gambaran padang mahsyar kata Imam Al Ghazali dalam : Rahasia Hari Kebangkitan. “D an ingatlah hari ketika kami kumpulkan dari tiap-tiap umat segolongan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami . la...

Pilihan,Keputusan

Ketika seseorang ingin pergi, maka jangankan 10 alasan, punya 100 alasan baik untuk tetap tinggal pun, dia tetap pergi. Tetapi ketika seseorang memutuskan ingin bertahan, maka jangankan 100 atau 10 alasan, bahkan ketika dia tidak punya alasan lagi--hanya tersisa harapan dan keyakinan, dia akan tetap bertahan. (Darwis Tere Liye)